Mahasiswa di Malam Hari

22.07 / Diposting oleh Jatinangor Malam Hari /

Oleh: Eka Merdekawati K.S.

Jatinangor merupakan sebuah kota kecamatan di Kabupaten Sumedang. Terdapat empat perguruan tinggi di Jatinangor, yaitu IPDN, IKOPIN, Universitas Winaya Mukti, dan Universitas Padjadjaran. Kehadiran mahasiswa dari empat perguruan tinggi yang ada di Jatinagor, menjadikan Jatinangor ramai daripada sebelumnya. Pada pagi hari sampai sore hari, Jatinangor ramai dengan mahasiswa yang pergi ke kampus mereka atau kembali dari kampus mereka.
Tidak hanya siang hari saja yang ramai, malam hari di Jatinangor pun juga ramai. Meskipun pada malam hari tidak seramai pagi atau siang hari. Jika pada pagi dan siang hari mahasiswa sibuk dengan kuliah mereka, maka pada malam hari, mereka pun memiliki kegiatan sendiri.
Malam hari di Jatinangor tidaklah seramai siang hari meskipun beberapa mahasiswa terlihat berkumpul di sudut-sudut Jatinangor. Dari sore hingga malam, beberapa mahasiswa terlihat berkumpul di gerbang lama Unpad. Mereka menamakan kelompok mereka sebagai Komunitas Gerbang Unpad.
Di Jalan Ciseke, beberapa mahasiswa terlihat ramai untuk mencari makan. Karena itu, banyak pedagang yang menjajakan dagangan mereka pada malam hari. Umumnya mereka membuka tenda kaki lima di pinggir jalan.
Beberapa tempat makan pun dipadati oleh mahasiswa untuk mencari makan. Seperti yang terlihat di Cherry’s Corner. Tempat makan yang buka 24 jam ini semakin ramai ketika waktu menunjukkan pukul 21.00. Mereka yang datang ke Cherry’s Corner ini tidak hanya untk makan saj. Tetapi mereka juga berkumpul dengan teman-teman atau menggunakan fasilitas internet gratis di Cherry’s Corner.
Tidak hanya Cherry’s Corner, beberapa tempat makan lain seperti Warung Suroboyo, rumah makan Merot juga dipenuhi oleh para mahasiswa yang mencari makan malam. Sejak jam 19.00, warung makan ini mulai dipenuhi oleh para mahasiswa. Umumnya, mereka yang datang makan di tempat makan bersama teman-temannya. “Iya, kita datang ke sini buat makan sambil ngobrol-ngobrol sama teman-teman gini. Selesai makan kita juga balik lagi ke kos atau jalan ke Jatos”, ujar Ana, mahasiswa D3 Fikom Unpad.
Ya, selain tempat makan, Jatinangor Town Square juga banyak dikunjungi mahasiswa pada malam hari. Mereka yang datang ke sini untuk sekadar refreshing atau mencari makan malam di Jatos ini. Ageh, mahasiswa Fikom Unpad, datang ke Jatos untuk berjalan-jalan sambil makan malam. “Di Jatos sih buat jalan sama makan malam ya, tapi nggak tiap hari. Kalau lagi mau ke sini, ya ke Jatos ini”, ujar Ageh.
Tidak hanya jalan dan makan malam saja, tetapi beberapa mahasiswa juga pergi main ke kos temannya untuk menonton DVD atau mengerjakan tugas bersama. Hal ini seperti yang diungkapkan Ageh, “Selain makan gini, seringnya sih keluar malam tuh ke kosan teman buat ngumpul aja”. Acara ngumpul bersama teman-teman ini hamper setiap hari dilakukan oleh Ageh.
Meskipun banyak tempat makan di Jatinangor yang buka pada malam hari, tidak sedikit mahasiswa yang memanfaatkan pesan antar dari sebuah tempat makan. “Kalau malam ya di kosan aja, nonton TV, ngobrol sama teman kos. Kalau makan malam sih, pesan anter aja ya, lebih praktis”, demikian ujar Lidya, mahasiswa FISIP Unpad.
Selain banyak mahasiswa yang memenuhi Jatinagor pada malam hari untuk mencari makan dan berjalan-jalan, namun ada beberapa mahasiswa yang memilih untuk berdiam di kosan mereka. Alasan mereka lebih memilih di kosan adalah karena mereka sudah lelah dengan kegiatan kampus pada malam hari dan malas untuk keluar kos.
Tidak hanya Lidya yang lebih suka berada di kos pada malam hari. Hal senada juga disampaikan oleh Ela dan Fani, mahasiswa Unpad. Keduanya mengatakan jika malam hari mereka lebih suka berada di kos untuk mengerjakan tugas atau sekadar berkumpul dengan teman kos atau menonton televisi.
Karena banyak perguruan tinggi di Jatinangor ini, beberapa kos untuk mahasiswa juga mudah ditemui. Para anak kos yang juga mahasiswa ini ada yang lebih menyukai menghabiskan malam di kos mereka untuk mengerjakan tugas, bersantai bersama teman kos, atau sekadar mengobrol dengan teman kos.
Lain halnya ketika Jumat malam atau Sabtu malam. Malam di Jatinangor lebih terlihat ramai dari malam sebelumnya. Beberapa mahasiswa memilih untuk menikamati malam libur mereka dengan berjalan bersama temannya. Hal ini disampaikan oleh Nita, mahasiswa Antropologi FISIP Unpad, “Aku kalau malam lebih suka di kosan ya. Kalau keluar paling ke Jatos buat nonton, kalau filmnya bagus dan pas besoknya libur kayak Jumat malam gitu. Tapi nggak setiap Jumat aku ke sana. Tergantung filmnya aja”.
Keramaian malam di Jatinangor akan kembali sepi ketika waktu menunjukkan pukul 21.00. Hanya terlihat beberapa mahasiswa saja yang berlalu lalang di Jatinagor. Yang terlihat di Jatinagor ketika pukul 21.00 hanyalah beberapa bis dan truk yang melewati jalan utama di Jatinangor.
Bahkan pos polisi di pertigaan pangkalan Damri, akan mulai sepi ketika jam 21.00. Hal ini karena suasana di Jatinangor sudah sepi ketika pukul 21.00. Bahkan beberapa took dan Jatinangor Town Square pun tutup pada pukul 21.00. Yang terlihat di pertigaan itu hanya beberapa tukang ojek.
Meskipun begitu, beberapa mahasiswa juga lebih memilih untuk pergi ke warnet pada malam hari. Beberapa warnet 24 jam menjadi sasaran mahasiswa. Memang beberapa warnet memberikan harga yang lebih murah daripada harga yang ditawakan pada siang hari. Selain lebih murah, loading internet juga lebih cepat disbanding ketika siang hari. Hal inilah yang membuat beberapa mahasiswa lebih suka untuk nge-net di warnet pada malam hari.
Meski warnet menawarkan harga murah pada malam hari, tidak semua pengunjung malam hari ini laki-laki. Perempuan pun tidak mau kalah untuk mendapatkan harga murah warnet saat malam hari. Salah satunya adalah Rini. Mahasiswa Fikom Unpad ini mengakui bahwa dirinya lebih memilih untuk pergi ke warnet pada malam hari daripada malam hari. Biasanya dirinya pergi ke warnet di atas jam 21.00. Dia tidak sendirian pergi ke warnet malam hari, tetapi bersama dengan teman satu kosnya. “Selain lebih murah dan loadingnya cepat, warnet pas malam hari tuh lebih cepat. Jadi enak aja kalau nge-net. Cepet gitu”, ujar Rini.
Tidak semua warnet buka 24 jam. Hanya warnet-warnet tertentu saja seperti Red net, Giok net, dan Target. Meskipun buka 24 jam, ketiga warnet ini memiliki pelanggan sendiri yang datang untuk browsing pada malam hari. Umumnya mereka yang datang malam hari ke warnet untuk browsing, memiliki alas an yang sama seperti Rini. Ya, memang suasana warnet saat malam hari terasa lebih sepi daripada siang hari.
Malam hari di Jatinangor memang hampir seluruhnya dipenuhi oleh mahasiswa. Banyak yang bias dilakukan oleh mahasiswa di luar waktu kuliah mereka terutama di malam hari. Namun, sebagian mahasiswa menggunakan waktu malamnya untuk bersantai dan melepas lelah setelah seharian kuliah dengan mengobrol bersama temannya. Bahkan beberapa mahasiswa memanfaatkan malam hari untuk mendapatkan harga murah browsing internet di malam hari.
Mengenai keamanan malam hari, memang mahasiswa harus berhati-hati. Karena Jatinangor sudah mulai sepi ketika pukul 21.00, maka mahasiswa harus bersikap ekstra hati-hati. Ada beberapa tips yang bias diikuti oleh mahasiswa yang masih berada di luar kos untuk tetap aman. Pertama, ketika memilih angkutan umum, pilihlah angkutan yang ramai atau terdapat beberapa penumpang. Kedua, ketika menunggu angkutan umum pada malam hari, pilihlah tempat yang ramai atau dekat dengan orang-orang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketiga, bagi pemilik kendaraan bermotor, berhati-hatilah dengan kendaraan miliknya. Simpan di tempat yang aman dan kunci ganda kendaraan anda. Keempat, bawalah uang dan barang secukupnya ketika pergi keluar malam agar tidak mengundang orang untuk merampas uang atau barang anda.

0 komentar:

Posting Komentar