MALAM HARINYA PARA SECURITY

03.43 / Diposting oleh Jatinangor Malam Hari /

Oleh : Sofia Mariana N

Bagi sebagian besar masyarakat, malam adalah waktu yang pas untuk beristirahat setelah siang harinya disibukkan oleh beragam aktivitas. Namun, tak jarang sebagian masyarakat justru terjaga di malam hari melakukan pekerjaannya kala sebagian lainnya tidur. Seperti yang terjadi di Jatinangor, kawasan dimana Universitas Padjadjaran berdiri. Kecamatan kecil di daerah Sumedang ini juga memiliki cerita tersendiri tentang orang-orang yang terjaga di malam hari melakukan pekerjaannya, terutama pekerjaan pelayanan masyarakat dalam menjaga keamanan.
Detik jam semakin mendekati angka duabelas malam dan jalan raya terlihat amat lenggang. Kelenggangan itu membuat kendaraan-kendaraan berbadan besar melaju dengan cepat di jalan raya Jatinangor menimbulkan bising mesin-mesin kendaraan. Jalan raya Jatinangor memang jalan akses antar kota yang sering dilewati truk-truk dan bus-bus besar. Suasana sepi manusia amat terasa, bahkan di daerah Pangdam yang menjadi salah satu titik teramai pada siang hari di Jatinangor. Salah satu profesi yang menuntut ketahanan fisik melawan kantuk di malam hari adalah petugas security Unpad yang berjaga malam hari. Demi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Unpad, mereka rela bekerja tanpa tidur setiap hari selama duabelas jam.
Menikmati malam di Jatinangor adalah cara mereka menikmati pekerjaan yang dijalani. Lengkap dengan seragam dan senjata yang ada dalam otoritas mereka masing-masing telah siaga mendampingi mereka bekerja. Walaupun malam semakin kelam dan meninabobokan sebagian masyarakat, mereka tetap terjaga dan siaga di posnya masing-masing. Seperti yang diungkapkan Rudi (32) dan Iwan (21) yang saat ditemui sedang bertugas malam hari. Melakukan pekerjaan yang tidak biasa diakui lebih banyak pengalaman duka daripada sukanya.
Selama seminggu penuh mereka mendapat giliran menjaga keamanan pada malam hari. Menjalani malam hari di Jatinangor tanpa tidur buat mereka berdua adalah sebuah rutinitas, karena tuntutan pekerjaan. Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, para petugas security yang berjaga di delapan pos yang tersedia melakukan patroli keliling setiap satu jam sekali.
Selama ini bekerja pada malam hari membuat mereka akrab dengan suasananya yang sepi dan cukup mencekam. Ada beberapa pengalaman unik yang pernah mereka temui, Rudi mengaku pernah melihat sesuatu yang mistis saat melakukan patroli. Selain itu juga menemukan berbagai penyimpangan perilaku masyarakat yang asyik masyuk berpacaran di tempat umum sehingga perlu untuk ditertibkan.
Berdasarkan pengalaman mereka selama ini, para security tersebut memang bukan hanya melawan tindak kriminal, tetapi juga hal lainnya yang termasuk menyimpang. Cukup banyak pasangan-pasangan yang menjalin kasih memanfaatkan sepinya malam hari di lingkungan kampus Unpad untuk menikmati malam bersama. Aktivitas terlarang tersebutlah yang biasanya “di atasi” oleh petugas security.
Sejak pertengahan tahun 2008 lalu, penjagaan keamanan di Unpad memang telah mengalami kemajuan, yakni diadakannya pembaruan sistem keamanan. Seluruh petugas security yang lama telah diganti dengan pasukan yang baru dan dianggap lebih mumpuni. Penjagaan yang tadinya kendor manjadi diperketat, misalnya saja dulu siapa saja bebas keluar masuk ke dalam lingkungan kampus karena memang tidak ada yang berjaga di gerbang Unpad manapun. Kini, setiap pintu akses masuk atau keluar Unpad telah dijaga petugas security yang dibagi ke dalam delapan pos penjagaan yang tersebar di segala penjuru Unpad.
Jika dulu banyak ditemukan kegiatan-kegiatan sembarangan yang dilakukan oknum-oknum tertentu, kini tidak ada lagi karena telah mendapat teguran keras dari para petugas.
“Kalau di lingkungan dalam kampus biasanya ketemu orang-orang mabuk dan pasangan-pasangan yang lagi asyik pacaran. Nah, biasanya yang seperti itu langsung kita periksa dan usir ke luar lingkungan kampus”, cerita Rudi.
Dengan fasilitas yang minim, seperti kondisi pos yang kecil dan hanya tersedia bangku, Rudi juga mengakui kerap mengalami kejenuhan. Ditambah lagi dengan dinginnya malam dan suasana sepi terkadang membuatnya terserang kantuk yang berat. Kondisi seperti ini biasanya ia gunakan untuk patroli agar kantuknya hilang sekaligus melemaskan kaki.
Berbeda dengan Rudi dan Iwan yang berjaga di gerbang Unpad baru, Darya (42) yang juga seorang petugas security mendapat sedikit kenikamatan untuk mengusir rasa jenuh berjaga. Ia yang seorang petugas security Bank BNI dan posnya berdekatan dengan Rudi dan Iwan mendapatkan fasilitas lebih, yakni sebuah televisi yang tersedia di posnya sehingga dapat menjadi temannya menghabiskan malam menjaga kemanan. Pria asal Rancaekek tersebut sudah menjalani profesinya selama lima tahun. Selama itu pun ia mengaku tidak pernah mengalami hal-hal buruk yang berarti. Kegiatan yang dilakukannya di malam hari selain menonton televisi adalah mengisi TTS (Teka-Teki Silang). Menurutnya, kondisi malam hari di Jatinangor, khususnya di tempat ia bekerja kondisinya masih kondusif dan berjalan normal. Pengalaman selama bertugasnya pun tak jauh berbeda dengan Rudi dan Iwan. Toh, tempatnya berjaga adalah teritori penjagaan Rudi dan Iwan juga.
“Kalau dia mah lebih enak karena kan walaupun dia tidur, masih ada kami yang menjaga di pintu gerbang, sedangkan dia kan hanya bekerja di dalam”, tutur Rudi saat ditanya kerjasama antara petugas security Unpad dan Bank BNI. Sedangkan, fasilitas seperti itu bagi petugas security Unpad hanya ada di pusat pos penjagaan. Di pos-pos lainnya hanya ada bangku dan alat komunikasi handy talky.
Walaupun ada perasaan sedikit iri, Rudi dan Iwan tetap berusaha menjalankan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Masalah keamanan adalah kepentingan bersama sehingga mereka bertanggung jawab penuh dengan apa pun yang terjadi di lingkungan Unpad. Dengan berkoordinasi dengan polres setempat, mereka juga ikut menjaga keamanan di sekitar gerbang Unpad.
Aktivitas menjaga keamanan di malam hari memang mengandung risiko yang berat, tetapi di saat tak ada peristiwa atau kasus yang berarti, pekerjaan seperti Rudi, Iwan atau Darya memang sangat membosankan. Bahkan, pekerjaan ini sering kehilangan tantangannya. Banyak juga orang yang memandang sebelah mata terhadap pekerjaan ini. Rudi, Iwan, dan Darya pun mengakui bahwa menjadi security sering dianggap pekerjaan rendahan. Namun, mereka beranggapan bahwa pekerjaan apa pun asal itu halal dan dapat memberikan penghasilan untuk bertahan hidup, maka mereka akan terus melakukan pekerjaannya tersebut.
Suasana malam hari di Jatinangor memang terbilang dalam kondisi yang kondusif, seperti diungkapkan salah satu warga masyarakat yang kebetulan berprofesi sebagai tukang ojek dan sering mangkal di daerah Pangdam, Ade (44). Menurutnya, Jatinangor aman-aman saja pada malam hari dan tidak jauh berbeda dengan tempat lainnya. Hanya saja, karena letaknya yang terpencil dan merupakan kota kecamatan, maka Jatinangor lebih cepat sepi dibanding kota yang lebih besar. Pertokoan yang ada di Jatinangor tutup lebih awal, yakni sekitar pukul sembilan malam. Karena sudah banyak yang tutup, maka jalan raya pun lebih cepat sepi. Hanya ada beberapa tempat yang masih ramai dikunjungi mahasiswa, seperti warnet dan warung makan. Selebihnya, malam hari akan berlalu seperti biasa dan para pekerja yang bekerja di malam hari dapat merasakan istirahat di pagi hari.

Label: , ,

0 komentar:

Posting Komentar