Warna-warni Dunia Malam Jatinangor

22.30 / Diposting oleh Jatinangor Malam Hari /

Oleh : Suhervandri

Sekitar jam tujuah malam, jalan raya Jaatinangor mulai dipenuhi oleh orang-orang yang kebanyakan mahasiswa Universitas Padjadjarana mealukan aktifitasnya masing-masing. Ada yang hanya berjalan-jalan sekedar mencari angin. Ada yang berjalan untuk mencari makan, daan berbagai hal lainnya.
Jatinangor adalah kecamatan di Kabupaten Sumedang yang terletak dekat dengan perbatasan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jatinangor terletak kurang lebih 19 - 22 KM dari Kota Bandung.
Walaupun hanya sebuah kecamatan yang jauh dari pusat kota, baik Sumedang maupun Bandung, Jatinangor memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Di sana berdiri empat perguruan tinggi terkemuka, antara lain Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Institut Koperasi dan Manajemen Indonesia (Ikopin), Universitas Winaya Mukti (Unwim), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Pada siang hari, populasi Jatinangor bisa mencapai ratusan ribu, yang sebagian besar didominasi oleh kaum muda mahasiswa. Selain potensi ekonomi, kaum muda merupakan potensi sosial dan politik yang sangat besar.
Melihat potensi sosial, politik, dan ekonomi yang dimilikinya, wajar jika Jatinangor diminati oleh banyak pihak, tidak hanya oleh investor melainkan juga oleh gerakan-gerakan sosial dan politik yang mencari kader-kader dari kalangan pemuda dan intelektual. Potensi inilah yang mebuat dinamika kehidupan Jatinangor berbeda dengan kecamatan lain di
Indonesia pada umumnya.
Bermunculannya berbagai lembaga pendidikan, seperti Unpad, Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Universitas Wiyana Mukti, dan Bumi Perkemahan Kiarapayung, yang berpotensi menjadi sumber pertunjukkan budaya dan teknologi, menambah "kaya" kawasan ini.
Menurut Wikipedia, situs informasi global, masyarakat Jatinangor seperti halnya masyarakat Sumedang ataupun Jawa Barat pada umumnya, memiliki akar yang kuat sebagai masyarakat agraris. Hal itu bisa dilihat dari sisi historis dari kawasan ini. Jatinangor sendiri merupakan nama dari sebuah blok perkebunan karet yang terbentang dari kampus IPDN hingga Gunung Manglayang. Perkebunan karet ini dimiliki oleh seorang berkembangsaan Jerman bernama Baron Blad yang menanamkan modal bersama perusahaan swasta milik Belanda dan pada tahun 1841 mendirikan perkebunan karet bernama Cultuur Ondernemingen van Maatschapij Baud, yang luas tanahnya mencapai 962 hektar.
Hidup di kawasan pendidikan Jatinangor memang agak sulit menemukan makanan sehat untuk malam hari, disana-sini goreng ayam, pecel lele, nasi goreng, dan lainnya dengan minyak goreng yang mungkin sudah tidak layak dipergunakan.
Solusi pasti ada, makan malam sudah sebulan ini dilalui dengan capcay rebus tanpa daging, sosis, dan bakso, gado-gado yang dibeli sore tadi, salad yang dibeli di restoran cepat saji, Jus dan sereal, atau dengan solusi terakhir yaitu oat dengan yoghurt.
Bagi yang belum terbiasa meninggalkan nasi, makan apa pun walau sudah menghabiskan 3 potong roti, belum terasa “makan” rasanya. Apalagi kalau makan makanan yang tinggi serat, perut akan terasa sedikit kembung.
Malam hari Jatinangor memang menawarkan berbagai macam kuliner yang beraneka ragam. Sepanjang Jalan Sayang, banyak warung kaki lima yang menawarkan berbagai macam makanan. Mulai dari berbagai macam gorengan, Chinese food, masakan padang, ada di sepanjang jalanan ini. Mahasiswa yang mendiami jatinangor tidak perlu susah payah lagi untuk mendapatkan makanan yang enak namun tetap pas dengan ukuran kantong mahasiswa.
Ada juga warung makanan yang buka selama 24 jam, seperti Gembul, Chery’s corner, padjawan dan lainnya. Hal ini memudahkan mahasiswa jika merasa lapar pada malam hari. Ditambah dengan adanya fasilitas antar yang ditawarkan dari warung makanan tersebut jika malas untuk keluar pada malam hari.
Beralih dari topik kuliner, Jatinangor memiliki warna tersendiri di malam harinya. Mahasiswa beramai-ramai keluar dari kostan masing-masing dan memenuhi jalan raya Jatinangor yang merupakan jalan utama di daerah ini. Banyak dari mereka yang sebagian besar mahasiswa ini keluar di malam hari hanya sekedar untuk kumpul-kumpul bersama teman karena suntuk di dalam kostan sendirian. Ada juga yang keluar berbelanja kecil sambil makan dulu di setiap warung makanan yang di tawarkan di kota pendidikan ini.
Jam 10 malam, Jatinangor sudah mulai agak sepi dari lalu lalang orang-orang. Kecepatan kendaraan di jalanan pun sudah mulai meningkat karena jalanan sudah agak lengang. Namun masih ada beberapa orang yang masih sibuk dengan kegiatan yang dilakukannya. Udara diluar sudah terasa dingin pada jam-jam ini.
Lebih larut lagi, keramaian akan kita jumpai pada warnet-warnet yang berada di sekitaran Jatinangor. Salah satunya adalah warnet Target. Semakin malam, maka semakin ramai mahasiswa yang memenuhi warnet tersebut. Lebih ramai malam dibandingkan dengan siang hari.
Menurut Tika, salah satu mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran di jatinangor menyebutkan bahwa, malam hari merupakan waktu yang pas buat menelusuri dunia maya, karena siangnya mahasiswa sibuk dengan kuliah dan kerjaan lainnya. Walapun malam seharusnya menjadi waktu untuk istirahat bagi mahasiswa, namun warung internet pada malam hari masih tetap digemari oleh mahasiswa pada malam hari.
Di Jatinagor, Keberadaan mahasiswa sangat dinanti oleh para penjual makanan, pedagang, sopir angkot (angkutan kota), bahkan penjaga warnet (warung internet). Bagi mereka, dapat dikatakan, mahasiswa adalah sumber penghasilan mereka. Tidak hanya mahasiswa Unpad, semua mahasiswa yang kuliah di Jatinangor seolah-olah menjadi sumber penghasilan mereka.
Di malam hari, jatinagor akan penuh dengan hal-hal tersebut. Yakni angkrigan para pedagang kaki lima yang menjual beraneka makanan. Sampai dengan berbagai keperluan yang berhubungan dengan mahasiswa. Kehidupan malam di Jatinagor sebenarnya simple. Tidak serumit kota-kota besar. Karena mungkin Jatinangor merupakan kota kecil yang terdiriri dari satu jalan utama.
Keamanan di kawasan pendidikan Jatinagor terbilang sangat rawan sekali. Banyak kasusu-kasus pidana yang terjadi di daerah pendidikan ini. Misalnya saja kasus perampokan yang terjadi di daerah kostan sekitar jembatan cincin. Kasus ini bukan yang pertama terjadi di Jatinangor.
Selain itu, curanmor berkeliaran banyak sekali di daerah ini. Banyak kasus-kasus pencurian motor yang terjadi belakangan ini. Beberapa mahasiswa jurnalistik angkatan 2007 mengalami kehilangan motor. Para perampok biasanya melakukan aksinya pada malam hari. Jatinangor sangat rawan pada malam hari.
Begitulah kegiatan malam yang terjadi di kawasan pendidikan Jatinagor. Mungkin tidak semuanya terkupas, namun sudah mewakili semua kegiatan yang ada di kota kecil ini. Bagaimana keadaanya di malam hari dan apa saja yang terjadi di koata pendidikan ini di kala malam. semuanya seperti kota kecil lainnya. Yang membedakan Jatinagor dengan kota lainnya adalah, Jainagor banyak ditempati oleh mahasiswa, sehingga perkembangan kota ini terasa sangat cepat.

0 komentar:

Posting Komentar